1.1 Defenisi K3
a.
pengertian
Menurut
Mangkunegara keselamatan dan
kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.
Menurut
Suma’mur (1981: 2) keselamatan kerja
merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram
bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Menurut
Simanjuntak (1994) keselamatan kerja
adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan
dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi
mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
Mathis
dan Jackson menyatakan bahwa
keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik
seseorang terhadap cidera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah
merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
Menurut
Ridley, John (1983) mengartikan
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat
dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Jackson
menjelaskan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja menunjukkan
kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Lalu
Husni, 2003: 138 ditinjau dari
sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja di tempat kerja.
b. Tujuan K3
Menurut Mangkunegara (2002,
p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai
berikut:
·
Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
·
Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
sebaik-baiknya selektif mungkin.
·
Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
·
Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan gizi pegawai.
·
Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan
partisipasi kerja.
·
Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh lingkungan atau kondisi kerja.
·
Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam
bekerja
1.2 Macam dan jenis jenis
Hal yang harus diwaspadai
adanyakecelakaan di bengkel listrik antara lain akibat
adanyakebakaran
. Jika terjadi kebakaran, api berkobar, segera periksa kejadian yang
memberikesempatan yang terbaik dari jalan keluarnya yang cepat, mengurangi
bahaya hidup,dan menjaga kerusakan seminimummungkin. Jika terjadi
kebakaran,ingatlah beberapa langkah penyelamatan :
(1)
umumkan tanda bahaya kebakaran segera,
(2)
beritahukan pasukanpemadam kebakaran,
(3) padamkan api dengan peralatan yang
tersedia,
(4)
ungsikan peralatan jika perlu,
(5)
beritahukan setiap orang untuk mendapatkan penjelasan caramengatasinya bisa
dengan menggunakan air, api, pemadam kebakaran berisi CO2.
Kecelakaan
lain yang mungkin terjadi di bengkel listrik oleh adanya gangguan arus
listrik.Arus listrik selalu dapat dialirkan kesegala arah melalui benda benda yang konduktif,misalnya
logam dan zat cair.Aliran tersebut tidak dapat kita lihat seperti halnya air
yangmengalir sehingga hal ini sangat berbahaya dan bisa mematikan.Setiap
peralatan yang menggunakan aliran listrik sangat perlu dilengkapi
denganperlengkapan yang berguna jika terjadi kebocoran arus listrik tidak
mengalir ke orangmelainkan langsung ke bumi.
Tempat
yang beraliran listrik harus kering dan tidak menghantarkan listrik, tangan
yangbasah dan berkeringat dapat dengan mudah terkena aliran listrik bila
menggunakan jenisperalatan yang bocor.
• Berilah tanda
bahaya pada aliran listrik yang berbahaya, misal di beri pagar atau tanda
peringatan
• Gunakan bahan-bahan
yang tidak menghantarkan aliran listrik seperti sarung karet,sepatu karet,
landasan atau peralatan
• Keringkan
tangan sebelum menggunakan peralatan yang beraliran listrik.
1.3 Cara kontaminasi
Bahaya elektrik mekanik adalah sumber dari
kecelakaan di berbagai tempat kerja, industri.permesinan adalah komponen utama
diberbagai industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi,dan pertnian
dan dapat membahayakan pekerjanya. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan
komponen yang tajam, permukaan yang panas dan bahaya lainnya yang berpotensi
meremukan, membakar, memotong, menusuk, dan memberikan benturan dan melukai
pekerja jika tidak digunakan dengan aman.
1.4 Beberapa kasus kecelakaan dan penanganannya
Berikut
diberikan beberapa kasus kecelakaan yang sering terjadi, dan
diberikanpertolongan pertama. Misalnya Pertolongan karena terkena benda tajam
sehinggamengakibatkan luka. Luka adalahterputusnya hubungan jaringan oleh
sesuatu sebab.Penyebab luka biasanya adanya persentuhan dengan benda tumpul
(lecet, memar, robek).Persentuhan denganbenda tajam (tusuk iris, bacok), atau
luka baker yang disebabkan olehapi, uap panas, cairan panas, zat kimia, sinar,
arus listrik.Adapun cara menolong akibat luka, bahwa agar supaya luka dapat
sembuh dengansempurna maka harus dijaga jangan sampai luka itu menjadi kotor
dan anggota badan yangterluka jangan digerakkan.
Pertolongan
pada luka bakar, dilakukan : Jika kulit hanya merahdan belum melepuh maka
bagian badan yang kena itu dituangi air yang dingin. Kulit yangkeriput tidak
boleh digunting. Kalau ada luka ,maka ini harus dibalut longgar-longgar
saja.Selimuti dia dengan selimut tebal dan beri minum sebanyak-banyaknya.
Kecelakaan lain yang sangat mungkin terjadi misalnya karena keracunan akibat
gas beracunyang bocor di suatu tempat (bengkel).
Misalnya
keracunan asap batu bara (CO-karbonmonoksida) dan keracunan gas asap batu bara
Gas. Hal iniberakibat dapat menghalangi daya
arah untuk menyerap oksigen. Gejala-gejala yang dapat dilihatakibat
keracunan gas, antara lain sakit kepala, kelemahan otot, kejang muka merah
danakhirnya jatuh pingsan.Adapun cara memberikan pertolongannya sebagai
berikut: angkut si Penderita darilingkungan yang beracun itudan rebahkan ia
didekat jendela yang terbuka supaya mendapatudara yang segar, jika ia pingsan
dan kelihatan tidak bernafas lagiharus dilakukanpernafasan buatan Keracunan
obat bius dan obattidur. Panggil dokter secepatnya, harus diikhtiarkan supaya
si sakit memuntahkan racun itu dengan memasukkan jari kedalamkerongkongannya
(tenggorokan) si sakit diberi obat norit dan minum susu sebanyak -banyaknya. Berikan
juga minum kopi panas atau brendi. Jika si sakit telah pingsan jangandicoba
memakssa ia muntah tunggu saja sampai dokter datang.
1.5 Pencegahan dan pengendalian
Untuk mencegah kecelakaan kerja
sangatlah penting diperhatikannya “KeselamatanKerja”. Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempatkerja, lingkungan
kerja,serta tata cara dalam melakukan pekerjaan yang bertujuan
untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,baik jasmaniah maupun
rohaniahmanusia,yang tertujupada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
pekerja padakhususnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja pada hakekatnya
adalah usahamanusia dalam melindungi hidupnya dan yang berhubungan dengan
itu,dengan melakukantindakan preventif dan pengamanan terhadap terjadinya
kecelakaan kerja ketika kita sedangbekerja.Kita harus melaksanakan keselamatan
kerja ,karena dimana saja,kapan saja, dan siapasaja manusia normal,tidak
menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap dirinya yang dapat berakibat fatal.
Berdasarkan uraian tersebut di atas,
pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja pada
pekerja atau karyawan dapat dilakukan dengan dua cara:(Soeprihanto,1996:48)
yaitu:
Pertama, melalui usaha preventif
atau mencegah. Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau
menghambat sumber-sumber bahaya yangterdapat di tempat kerja sehingga dapat
mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para karyawan. Adapun
langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :
• Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak
berbahaya)• Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)•
Pengendalian secara teknis terhadap sumber -sumber bahaya.
• Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and
• cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).
• Petunjuk dan peringatan
ditempat kerja.• Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.
Kedua, usaha represif atau kuratif. Artinya, kegiatan
untuk mengatasi kejadian atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber
bahaya yang terdapat ditempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian
lainnya sangat dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental
para karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja samadalam rangka mengatasi
dan menghadapinya. Selain itu terutama persiapan alat atau sarana lainnya yang
secara langsung didukung oleh pimpinan bengkel.
day 45
4/
5
Oleh
mzulkarnainr.blogspot.com