Jumat, 01 Desember 2017

day 45

1.1  Defenisi K3

a.      pengertian
Menurut Mangkunegara keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Suma’mur (1981: 2) keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di  perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Simanjuntak (1994) keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi  bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
Mathis dan Jackson menyatakan bahwa keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cidera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
Menurut Ridley, John (1983) mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Jackson menjelaskan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Lalu Husni, 2003: 138 ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.


b.      Tujuan K3
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
·         Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
·         Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
·         Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
·         Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
·         Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
·         Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
·         Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

1.2   Macam dan jenis jenis
Hal yang harus diwaspadai adanyakecelakaan di bengkel listrik antara lain akibat
adanyakebakaran . Jika terjadi kebakaran, api berkobar, segera periksa kejadian yang memberikesempatan yang terbaik dari jalan keluarnya yang cepat, mengurangi bahaya hidup,dan menjaga kerusakan seminimummungkin. Jika terjadi kebakaran,ingatlah beberapa langkah penyelamatan :
(1) umumkan tanda bahaya kebakaran segera,
(2) beritahukan pasukanpemadam kebakaran,
 (3) padamkan api dengan peralatan yang tersedia,
(4) ungsikan peralatan jika perlu,
(5) beritahukan setiap orang untuk mendapatkan penjelasan caramengatasinya bisa dengan menggunakan air, api, pemadam kebakaran berisi CO2.
Kecelakaan lain yang mungkin terjadi di bengkel listrik oleh adanya gangguan arus listrik.Arus listrik selalu dapat dialirkan kesegala arah melalui benda benda yang konduktif,misalnya logam dan zat cair.Aliran tersebut tidak dapat kita lihat seperti halnya air yangmengalir sehingga hal ini sangat berbahaya dan bisa mematikan.Setiap peralatan yang menggunakan aliran listrik sangat perlu dilengkapi denganperlengkapan yang berguna jika terjadi kebocoran arus listrik tidak mengalir ke orangmelainkan langsung ke bumi.
Tempat yang beraliran listrik harus kering dan tidak menghantarkan listrik, tangan yangbasah dan berkeringat dapat dengan mudah terkena aliran listrik bila menggunakan jenisperalatan yang bocor.

• Berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya, misal di beri pagar atau tanda

peringatan

• Gunakan bahan-bahan yang tidak menghantarkan aliran listrik seperti sarung karet,sepatu karet, landasan atau peralatan

• Keringkan tangan sebelum menggunakan peralatan yang beraliran listrik.

1.3  Cara kontaminasi
Bahaya elektrik mekanik adalah sumber dari kecelakaan di berbagai tempat kerja, industri.permesinan adalah komponen utama diberbagai industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi,dan pertnian dan dapat membahayakan pekerjanya. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan komponen yang tajam, permukaan yang panas dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukan, membakar, memotong, menusuk, dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika tidak digunakan dengan aman.
1.4  Beberapa kasus kecelakaan dan penanganannya
Berikut diberikan beberapa kasus kecelakaan yang sering terjadi, dan diberikanpertolongan pertama. Misalnya Pertolongan karena terkena benda tajam sehinggamengakibatkan luka. Luka adalahterputusnya hubungan jaringan oleh sesuatu sebab.Penyebab luka biasanya adanya persentuhan dengan benda tumpul (lecet, memar, robek).Persentuhan denganbenda tajam (tusuk iris, bacok), atau luka baker yang disebabkan olehapi, uap panas, cairan panas, zat kimia, sinar, arus listrik.Adapun cara menolong akibat luka, bahwa agar supaya luka dapat sembuh dengansempurna maka harus dijaga jangan sampai luka itu menjadi kotor dan anggota badan yangterluka jangan digerakkan.
Pertolongan pada luka bakar, dilakukan : Jika kulit hanya merahdan belum melepuh maka bagian badan yang kena itu dituangi air yang dingin. Kulit yangkeriput tidak boleh digunting. Kalau ada luka ,maka ini harus dibalut longgar-longgar saja.Selimuti dia dengan selimut tebal dan beri minum sebanyak-banyaknya. Kecelakaan lain yang sangat mungkin terjadi misalnya karena keracunan akibat gas beracunyang bocor di suatu tempat (bengkel).
Misalnya keracunan asap batu bara (CO-karbonmonoksida) dan keracunan gas asap batu bara Gas. Hal iniberakibat dapat menghalangi daya arah untuk menyerap oksigen. Gejala-gejala yang dapat dilihatakibat keracunan gas, antara lain sakit kepala, kelemahan otot, kejang muka merah danakhirnya jatuh pingsan.Adapun cara memberikan pertolongannya sebagai berikut: angkut si Penderita darilingkungan yang beracun itudan rebahkan ia didekat jendela yang terbuka supaya mendapatudara yang segar, jika ia pingsan dan kelihatan tidak bernafas lagiharus dilakukanpernafasan buatan Keracunan obat bius dan obattidur. Panggil dokter secepatnya, harus diikhtiarkan supaya si sakit memuntahkan racun itu dengan memasukkan jari kedalamkerongkongannya (tenggorokan) si sakit diberi obat norit dan minum susu sebanyak -banyaknya. Berikan juga minum kopi panas atau brendi. Jika si sakit telah pingsan jangandicoba memakssa ia muntah tunggu saja sampai dokter datang.
1.5  Pencegahan dan pengendalian
Untuk mencegah kecelakaan kerja sangatlah penting diperhatikannya “KeselamatanKerja”. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempatkerja, lingkungan kerja,serta tata cara dalam melakukan pekerjaan yang bertujuan untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,baik jasmaniah maupun rohaniahmanusia,yang tertujupada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan pekerja padakhususnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja pada hakekatnya adalah usahamanusia dalam melindungi hidupnya dan yang berhubungan dengan itu,dengan melakukantindakan preventif dan pengamanan terhadap terjadinya kecelakaan kerja ketika kita sedangbekerja.Kita harus melaksanakan keselamatan kerja ,karena dimana saja,kapan saja, dan siapasaja manusia normal,tidak menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap dirinya yang dapat berakibat fatal.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja pada pekerja atau karyawan dapat dilakukan dengan dua cara:(Soeprihanto,1996:48) yaitu:
Pertama, melalui usaha preventif atau mencegah. Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat sumber-sumber bahaya yangterdapat di tempat kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para karyawan. Adapun langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :
• Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)• Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)• Pengendalian secara teknis terhadap sumber -sumber bahaya.
• Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and  
cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).
• Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.• Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.

Kedua, usaha represif atau kuratif. Artinya, kegiatan untuk mengatasi kejadian atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat ditempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja samadalam rangka mengatasi dan menghadapinya. Selain itu terutama persiapan alat atau sarana lainnya yang secara langsung didukung oleh pimpinan bengkel.

Related Posts

day 45
4/ 5
Oleh