Olahraga Renang
sebagai Terapi
Renang sebagai salah satu cabang
olahraga yang digemari, aman, mudah, dan murah ada yang berpendapat bahwa
renang dilakukan sejak adanya manusia di dunia ini. Renang dapat dilakukan oleh
siapapun baik tua-muda,pria-wanita, kecil-dewasa sehingga renang sangat efektif
meningkatkan derajat kehidupan manusia. Sebaliknya malas berolah raga dengan
alasan kurang memiliki waktu dalam jangka panjang dampaknya cukup buruk, yakni
munculnya penyakit yang disebabkan oleh hipokinesia (kurang gerak). Di
antaranya, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, jantung, artritis,
hiperkolesterolemia, dan obesitas.
Menurut Albert M. Hutapea (dalam
Tamyiz, 2008), dalam bukunya Menuju Gaya Hidup Sehat mengungkapkan, penelitian
selama 16 tahun terhadap 17.000 alumnus Universitas Harvard menunjukkan, mereka
yang tidak aktif berolahraga (yang membakar tidak lebih dari 500 kalori per
minggu dalam kegiatan olah raga) lebih cenderung mengidap penyakit jantung.
Berikut ini dijelaskan beberapa manfaat olahraga renang sebagai terapi penyakit
dalam yang banyak diderita orang-orang yang malas berolahraga (Muchammad
Tamyiz, 2008).
1.
Obesitas
Obesitas atau overweightmerupakan pemicu segala penyakit.
Peningkatan gizi global ternyata menyebabkan epidemi obesitas makin meluas. Latihan fisik berupa olahraga renang
ternyata juga dapat menjadi aktivitas untuk membakar kalori. Pembakaran kalori
tubuh ternyata tidak selalu ditandai oleh keluarnya keringat. Saat berenang,
tubuh akan terasa lebih berat bergerak didalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan
pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapatsecara efektif membakar sekitar 24%
kalori tubuh. Ketika berenang kalori dalam tubuh akan terbakar sehingga secara
langsung sangat efektif membakar lemak. Ini tentu sangat membantu anak-anak
yang mengalami obesitas disamping perlunya pengaturan pola makan. Jika asupan
makanan tidak diatur, mungkin saja olahraga ini tidak jadi melangsingkan sebab
olahraga berenang memicu rasa lapar.
2.
Nyeri Sendi
Saat ini, nyeri sendi sering
diderita oleh banyak orang. Gaya hidup yang terlalu banyak mendiamkan tubuh
mengakibatkan nyeri sendi dibagian tertentu. Misalnya pada lutut dan
pergelangan kaki, hal tersebut dapatdialami oleh siapapun. Namun paling rentan
terhadap usia dewasa-lanjut. Oleh sebab itu, dengan berenang dapat menurunkan
risiko cedera persendian, terutama di bagian lutut dan pergelangan kaki bagi
mereka yang kelebihan berat badan atau mengalami gangguan persendian tulang.
Penelitian menunjukkan bahwa berolah raga di dalam air dengan ketinggian sebatas
pinggang dapat mengurangi ketegangan sendi
hingga 50%, dan 75% jika dalamnya air sebatas dada.
3.
KardioVaskular
Salah satu akibat kurang gerak,
apalagi disertai stress dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi di
antaranya adalah penyakit kardio-vaskular (penyakit jantung, tekanan darah
tinggi dan stroke). Hal ini banyak
dijumpai pada kelompok usia pertengahan, tua dan lanjut, khususnya yang tidak
melakukan olahraga. Berenang (di tempat dan kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan dan keamanan), termasuk
sebagai olahraga aerobik yang akan membuat paru-paru sehat, sendi lebih lentur terutama
di bagian leher, bahu dan pinggul, karena bagian-bagian tubuh tersebut
digerakkan. Meningkatnya kerja dan fungsi jantung, paru-paru dan pembuluh darah
ditandai dengan denyut nadi istirahat menurun, kapasitas bertambah, penumpukan
asam laktat berkurang, meningkatkan pembuluh darah kolateral, menigkatkan HDL
kolestrol, mengurangi aterosklerosis. Berenang selama 3-5 kali seminggu serupa
manfaat olahraga aerobik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan
paru-paru.
4.
Wanita Hamil
Bagi sebagian orang, olah raga
sudah menjadi bagiandari gaya hidup. Dengan begitu, bukan alasan bagi wanita
hamil untuk tidak atau bahkan malas berolah raga. Jika ditelisik dari sisi
medis, renang merupakan olahraga ini yang banyak diminati oleh mereka yang
sedang hamil. Ini lantaran renang
memiliki sifat aerobik dan relatif aman dari benturan. Namun, berenang
boleh dilakukan oleh ibu hamil asalkan keadaan tubuhnya sehat dan bugar
sedangkan air yang menopang berat badan
si ibu hamil disinyalir berguna di trimester
terakhir kehamilan, untuk memudahkan proses persalinan kelak.
5.
Asma
Asma merupakan salah satu masalah
kesehatan yang bisa menyebabkan disabilitas (ketidakmampuan) penderita.
Serangan asma memang tidak bisa ditebak dan biasanya mendadak. Begitu orang yang menderita
asmaterkena bahan penyebab alergi, ia pasti langsung susah bernapas. Banyak
faktor yang menimbulkan serangan asma misalnya, lingkungan, bahan alergen
(penyebab alergi), infeksi saluran napas
dan polusi udara. Padahal dengan aktifitas berenangserangan asma bisa
berkurang. Ini bisa dilakukan oleh orang dewasa maupun anak-anak. Terutama
penderita asma anak, renang sangat dianjurkan. Gerakan berirama teratur
membantu pola pernapasannya lebih stabil.
6.
Masalah Psikis
Olahraga sedikitnya 10 menit
setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang
dan memicu timbulnya perasaan bahagia. Bahwa olahraga membuat peredaran darah
menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi
dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan
suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap
hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan
memicu timbulnya perasaan bahagia.
Menurut Daniel Landers ( dalam
Muchammad Tamyiz, 2008), profesor pendidikan olahraga dari Arizona State
University mengungkapkan lima manfaat olahraga renang.
1.
Meningkatkan Kemampuan Otak
Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan
konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan
mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen
dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa
hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik. Hasil penelitian yang telah dipublikasikan Proceeding on the National Academy of
Science, menyebutkan bahwa manfaat olahraga secara benar dan teratur, bisa
memacu ertumbuhan neuron (sel saraf) yang telah rusak.
2.
Membantu menunda proses penuaan
Riset membuktikan bahwa latihan
sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan
mental pada wanita diatas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya
makan penurunanmental kian lambat. Banyak orang merasakan manfaat
aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya
secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam
intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki disekitar rumah.
3.
Mengurangi Stress
Olahraga dapat mengurangi
kegelisahan. Bahkan lebihjauh lagi, bisa membantu mengendalikan amarah. Latihan
aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat tubuh lebih cepat
mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari
merupakan cara terbaik mengurangi stress
4.
Menaikkan daya tahan tubuh
Senang melakukan olahraga meski
tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka
aktivitas itu bisameningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin,
serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam
meningkatkan daya tahan tubuh. Studiyang dilakukan di Inggris memperlihatkan
bahwa 83 persen orang yang memiliki
ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mooddan mengurangi kegelisahan.Sementara para
peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang
melakukan olahraga selama empat bulan
dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit
bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab
namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang
mengalami depresi berat.
5.
Meningkatkan kepercayaan diri
Umumnya semakin mahir seseorang
dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan
suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih
percaya diri dibandingkan dengan
teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.
day 30
4/
5
Oleh
mzulkarnainr.blogspot.com