halo semua sekarang ini masuk ke hari 22 content writing. kali ini saya mau upload tulisan tentang nervus ischialgia dan akan saya bagi dalam beberapa kali publikasi. untuk materi uts yang kemaren akan saya lanjutkan besok setelah ini. so stay read.
Tulang
vertebrae merupakan struktur komplek yang secara garis besar terbagi atas 2 bagian.
Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus intervertebralis (sebagai
artikulasi), dan ditopang oleh ligamnetum longitudinale anterior dan posterior.
Sedangkan bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina, kanalis vertebralis,
serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan
pelindung kolumna vertebrale. Bagian posterior vertebra antara satu dan lain
dihubungkan dengan sendi apofisial (faset).
Menurut
Lubis (2003), stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra
dan diskus intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum
(pasif) dan otot (aktif). Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna
vertebrale ini stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak
kontraksi volunter dan reflek otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus
maksimus, dan hamstring
Soemarmo Markam (1982) mendefinisikan ischialgia sebagai
gejala nyeri yang timbul akibat perangsangan nervus ischiadicus. Low back pain
merupakan gejala nyeri akibat perangsangan medulla spinalis atau radiks nervi
spinalis pada segmen lumbal IV, V, dan Sacral I. Rangsangan ini disebabkan oleh
penonjolan nucleus pulposus pada keadaan hernia. Pada keadaan ini timbul rasa
nyeri dan kesemutan sepanjang cabang saraf yang tertekan. Kamus Kedokteran
(1983)
mendefinisikan ischias sebagai sengan pangkal paha atau nyeri di daerah
pangkal paha (nervus ischiadicus). Mahar Mardjono dan Priguna Sidharta (1978)
mendefinisikan ischialgia sebagai nyeri yang berpangkal pada daerah
lumbosakralis yang menjalar ke pantat dan selanjutnya ke bagian posterolateral
tungkai atas, bagian lateral tungkai bawah, serta bagian lateral kaki.
Menurut atlas Sobotta (1985) nervus ischiadicus terletak
antara musculus piriformis dan musculus obturatorius internus. Orang awam
sering menyebutnya 5 dengan pantat bagian tengah dan samping. Pada individu
yang aktif berjalan, sendi yang banyak mendapatkan pembebanan adalah sendi
panggul, sehingga aliran darah banyak terkonsentrasi pada daerah tersebut.
Aliran darah diperbanyak dengan maksud menyediakan oksigen agar produksi energi
dapat berjalan lancar, namun aliran tersebut justru menyebabkan bengkak.
Pembengkakan juga disebabkan oleh menumpuknya hasil sisa metabolisme
(myogelosis). Karena musculus piriformis dan musculus obturatorius internus
membengkak maka nervus ischiadicus akan terjepit. Nervus ischiadicus merupakan
saraf motoris perifer yang apabila terganggu akan terjadi gejala kelumpuhan
atau kelemahan pada otot yang dipersarafinya. Kelemahan tersebut bersifat lemas
(flaksid) atau menurunnya tonus otot (hipotoni atau bahkan atoni). Refleks otot
juga akan menghilang.
Nervus ischiadicus juga mengandung serabut sensorik dari
radiks dorsalis Lumbal IV sampai dengan Sakral III. Bagian distalnya bercabang
dua yaitu nervus tibialis dan nervus peroneus komunis. Permukaan
anteroeksternal dari tungkai bawah dan dorsum pedis merupakan kawasan nervus
peroneus, sedangkan telapak kaki, tumit, dan permukaan tepi luar kaki termasuk
kawasan sensorik nervus tibialis. Nervus ischiadicus merupakan saraf motoris
perifer yang apabila terganggu akan terjadi gejala kelumpuhan atau kelemahan
pada otot yang dipersarafinya. Kelemahan tersebut bersifat lemas (flaksid) atau
menurunnya tonus otot (hipotoni atau bahkan atoni). Refleks otot juga akan
menghilang. Nervus ischiadicus juga mengandung serabut sensorik dari radiks dorsalis
Lumbal IV sampai dengan Sakral III. Bagian distalnya bercabang dua yaitu nervus
tibialis dan nervus peroneus komunis. Permukaan anteroeksternal dari tungkai
bawah dan dorsum pedis merupakan kawasan nervus peroneus, sedangkan telapak
kaki, tumit, dan permukaan tepi luar kaki termasuk kawasan sensorik nervus
tibialis.
Nervus peroneus sering terganggu karena letaknya dekat tepi
dan tulang fibula. Pada lesi di pangkal nervus ischiadicus pun otot dan kulit
yang dipersarafi nervus peroneus akan terganggu. Karena nervus tibialis
merupakan cabang tepi nervus ischiadicus, maka pada lesi di nervus ischiadicus
gangguan somestesia ditemukan juga di kawasan nervus tibialis. Dalam
perjalanannya ke tepi ia bercabang dua yang masing-masing dinamakan nervus
tibialis anterior dan posterior.
Kondisi ischialgia menyebabkan pasien kesulitan untuk
melakukan gerakan jongkok, membungkuk, maupun timpuh (duduk diatas kedua kaki)
akibat gangguan tonus otot. Tonus otot diatur oleh sel-sel khusus yang disebut
spindle otot yang berada di jaringan otot. Dari spindle ini keluar saraf-saraf
sensori aferen yang menuju medulla spinalis dan berakhir di kornu motoris. Daro
kornu motoris berjalan saraf eferen kembali ke spindle otot. Rusaknya arkus
refleks akan menyebabkan otot menjadi lemas atau flaksid.
Aktivitas refleks tonus ini dihambat oleh saraf yang
berjalan di dalam traktus piramidalis. Bila traktus piramidalis mengalami
kerusakan, hambatan ini berkurang sehingga tonus meninggi dan terjadilah
kekakuan otot. Pada otot tungkai, otot-otot ekstensor lebih kuat daripada otot
fleksor. Pada kelumpuhan sentral maka otot terfiksasi dalam sikap ekstensi pada
sendi lutut. Pada tungkai bawah, otot fleksor lebih kuat daripada otot
ekstensor, sehingga pada gangguan traktus piramidalis , kaki tertekuk kearah
telapak kaki. Dengan adanya semua gejala ini akan menyebabkan cara berdiri dan
cara jalan yang khas pada penderita ischialgia.
day 22
4/
5
Oleh
mzulkarnainr.blogspot.com