Penyakit gout arthtritis adalah penyakit metabolik
yang dapat bermanifestasi sebagai arthritis akut atau
kronis, dan pengendapan kristal urat dalam jaringan ikat, ginjal dan
deposisi kristal urat monosodium di sendi, tulang, jaringan lunak, dan
ginjal (Dhoble et all, 2008).
Asam
urat merupakan rematik pirai (gout artritis) yang merupakan jenis rematik
artikuler terbanyak yang menyerang penduduk Indonesia. Penyakit ini merupakan
gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) yang menumpuk di dalam jaringan
tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat timbunan
atau defosit kristal asam urat didalam persendian. Gout pada dasarnya
adalah gangguan metabolisme asam urat tetapi dapat terjadi juga kareana
pengkonsumsian alkohol, merokok, narkoba dapat mempengaruhi
insidennya. Deposisi kristal urat di hyperuricaemic hasil individu dalam gout
akut , ditandai dengan nyeri yang menyiksa dan peradangan onset cepat, paling
sering mempengaruhi sendi, yang dapat mengakibatkan cacat jangka
pendek (Sutaria et all, 2005). Selain itu asam urat merupakan hasil
metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal,
dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian
senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau keringan
(Hidayat, 2012). Arthritis Gout adalah suatu proses inflamasi (pembengkakan
yang terjadi karena deposisi, deposit atau timbunan kristal asam urat pada
jaringan sekitar sendi atau tofi. Gout juga merupakan istilah yang dipakai
untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya
konsentrasi asam urat. Masalah akan timbul bila terbentuk kristal-kristal dari
monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya.
Kristal-kristal ber-bentuk jarum inilah yang mengaki-batkan reaksi peradangan
(inflamasi), yang bila berlanjut akan mengaki-batkan nyeri hebat. Jika tidak
diobati, endapan kristal ini akan menyebabkan kerusakan hebat pada sendi dan
jaringan lunak. Hasil produksi oleh tubuh, merupakan hasil akhir metabolisme
purin. Purin adalah protein yang termasuk golongan nukleo protein. Purin
didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran sel-sel tubuh
yang sudah tua. Pembuatan atau sintesis purin juga bisa dilakukan oleh tubuh
sendiri dari bahan-bahan seperti: CO2, glutamine, glisin, asam aspartat dan
asam folat. Diduga hasil metabolisme purin di-angkut ke hati, lalu mengalami
oksi-dasi menjadi asam urat, dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal
lewat urine dan usus (Hidayat, 2012).
Jenis Asam Urat
Jenis Asam Urat menurut (Muttaqin, 2011) jenis asam urat
yaitu :
a)
Gout primer
Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal
yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran
asam urat dari tubuh.
b)
Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena
meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan
dengan kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk asam amino, unsur
pembentuk protein. Produksi asam urat juga akan meningkat apabila adanya
penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi alkohol, dan
penyebab lainnya adalah faktor obesitas (kegemukan), penyakit kulit
(psoriasis), kadar trigiserin yang tinggi.
Kadar Normal Asam Urat
Kadar asam urat normal menurut tes enzimatik maksimum 7
mg/dl. Sedangkan pada teknik biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila
hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu,
penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada
pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3 – 7
mg/dl dan pada perempuan 2,5–6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut
hiperurisemia (Anonim, 2012).
Etiologi Asam Urat
Berdasarkan
penyebabnya, penyakit Asam Urat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1.
Penyakit gout primer
Penyebabnya kebanyakan belum diketahui (idiopatik). Hal ini
diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi
asam urat. Atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat
dari tubuh.
2.
Penyebab penyakit gout sekunder
Meningkatnya produksi asam urat karena pengaruh pola makan
yang tidak terkontrol, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang berkadar purin
tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat
(asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, yang merupakan
unsur pembentuk protein.
3.
Produksi asam urat juga dapat meningkat karena
penyakit pada darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia, anemia hemolitik),
obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12, diuretika, dosis rendah
asam salisilat).
4.
Obesitas (kegemukan).
5.
Intoksikasi (keracunan timbal).
6.
Pada penderita diabetes melitus yang tidak
terkontrol dengan baik. Dimana akan ditemukan mengandung benda-benda keton
(hasil buangan metabolisme lemak) dengan kadar yang tinggi. Kadar benda-benda
keton yang meninggi akan menyebabkan kadar asam urat juga ikut meninggi.
Patofisiologi Asam Urat
Dalam
keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa kurang dari 7
mg/dL dan pada wanita kurang dari 6 mg/dL. Dan apabila konsentrasi asam urat
dalam serum lebih besar dari 7,0 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan kristal
monosodium urat. Serangan gout tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau
penurunan secara mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika kristal asam urat
mengendap dalam sendi, akan terjadi respons inflamasi dan diteruskan
dengan terjadinya serangan gout. Dengan adanya serangan yang berulang-ulang,
penumpukan kristal monosodium urat yang dinamakan thopi akan
mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga.
Akibat penumpukan asam urat yang terjadi secara sekunder dapat menimbulkan Nefrolitiasis urat
(batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis. Gambaran kristal urat
dalam dalam cairan sinovial sendi yang asimtomatik menunjukkan bahwa
faktor-faktor non-kristal mungkin berhubungan dengan reaksi inflamasi. Kristal
monosodium urat yang ditemukan tersalut dengan immunoglobulin yang terutama
berupa IgG. Dimana IgG akan meningkatkan fagositosis kristal dan dengan
demikian dapat memperlihatkan aktifitas imunologik
Perjalanan penyakit asam urat
Perjalanan penyakit asam urat mempunyai 4 tahapan, yaitu :
1.
Tahap 1 (Tahap Gout Arthritis Akut)
Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan arthritis
yang khas untuk pertama kalinya. Serangan artritis tersebut akan menghilang
tanpa pengobatan dalam waktu sekitar 5-7 hari. Bila dilakukan pengobatan maka
akan lebih cepat menghilang. Karena cepat menghilang maka penderita sering
menduga kakinya hanya keseleo atau terkena infeksi, sehingga tidak menduga
terkena penyakit gout arthritis dan tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pada pemeriksaan kadang-kadang tidak ditemukan ciri-ciri penderita terserang
penyakit gout arthritis. Ini karena serangan pertama berlangsung sangat singkat
dan dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting), maka penderita sering
berobat ke tukang urut dan pada saat penderita sembuh, penderita menyangka hal
itu dikarenakan hasil urutan/pijatan. Namun jika dilihat dari teori, nyeri yang
diakibatkan asam urat tidak boleh dipijat ataupun diurut, tanpa diobati atau
diurut sekalipun serangan pertama kali ini akan hilang dengan sendiri.
2.
Tahap 2 (Tahap Gout Interkritikal)
Pada tahap ini penderita dalam keadaan sehat selama rentang
waktu tertentu. Rentang waktu setiap penderita berbeda beda. Dari rentang waktu
1-10 tahun. Namun rata-rata rentang waktunya antara 1-2 tahun. Panjangnya
rentang waktu pada tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa dirinya pernah
menderita serangan Gout Arthritis Akut. Atau menyangka serangan
pertama kali yang dialami tidak ada hubungannya dengan penyakit Gout Arthitis.
3.
Tahap 3 (Tahap Gout Arthritis Akut Intermiten)
Setelah melewati masa Gout Interkritikal selama
bertahun-tahun tanpa gejala, maka penderita akan memasuki tahap ini yang
ditandai dengan serangan artritis yang khas seperti diatas. Selanjutnya
penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan
yang satu dengan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama serangan
makin lama makin panjang, dan jumlah sendi yang terserang semakin banyak .
Misalnya seseorang yang semula hanya kambuh setiap setahun sekali, namun bila
tidak berobat dengan benar dan teratur, maka serangan akan makin sering terjadi
biasanya tiap 6 bulan, tiap 3 bulan dan seterusnya, hingga pada suatu saat
penderita akan mendapat serangan setiap hari dan semakin banyak sendi yang
terserang.
4.
Tahap 4 (Tahap Gout Arthritis Kronik Tofaceous)
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit
selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terbentuk benjolan-benjolan
disekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai Thopi. Thopi ini
berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit
dari kristal monosodium urat. Thopi ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi
dan tulang disekitarnya. Bila ukuran thopi semakin besar dan banyak akan
mengakibatkan pederita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
day 42
4/
5
Oleh
mzulkarnainr.blogspot.com