Kamis, 23 November 2017

day 37

1)      Spondilolistetis
Sakit kaki pada spondilolistetis bersifat nyeri radkular. Dalam hal ini suatu radiks dorsalis terjepit oleh artikulus inferior yang tergeser kedepan. Oleh karena spondilolistetis paling sering dijumpai pada tingkat L5-S1, maka nyeri radikular yang terasa menjalar sepanjang nervus iskhiadikus dan daerah ujungnya menuju ke kulit yang menutupi jari ke kaki ke-empat.
Spondilolistetis tidak selalu menimbulkan gejala, namun pada usia lanjut dapat menyebabkan low back pain. Tetapi juga dalam hal itu tidak semua orang pada foto rontgen memperlihatkan kelainan tersebut yaitu mengeluh sakit pinggang. Perubahan-perubahan sekunder sangat mungkin mendasari timbulnya gejala-gejala.

Ø  Penyebab
a)      Disc degenerasi
b)      Facet arthrosis
c)      Kerusakan dari ligamen
d)      Tidak efektif stabilisasi otot
e)      Bertambahnya usia
f)       Wanita
g)      Kehamilan
h)      Kelemahansendi 
Ø  Diagnosa
Anamesis
a)      Sakit pinggang yang dirasakan sebagai pegal difus dipinggang bagian bawah,
b)      Rasa tidak nyaman waktu gerakan dan akan mereda pada waktu istirahat.

Pemeriksaan fisik
a)        Lordosis lumbal yang berlebihan.
b)        Pada sikap berdiri kedua lutut tampak sedikit berfleksi. (sikap kompensatorik yang mengurangi peregangan nervus iskhiadikus).
c)        Pada palpasi prosesus spinosus daerah lumbal bawah dapat diraba adanya suatu prosesus spinosus yang terbenam, dimana terdapat suatu cekungan.
d)        Pada gerakan pinggang dapat timbul iskialgia unilateral atau pun bilateral.

Pemeriksaan lanjutan
Pada pemeriksaan lanjutan dilakukan Foto rongten tulang belakang lumbo-sakral memperlihatkan spondilolistetis.
Ø  Perawatan
Spondilolistetis menimbulkan ischialgia yang sukar diatasi dengan analgetika serta istirahat, maka pertolongan dokter ahli bedah saraf diperlukan. Sebelum dokter melakukan tindakan operatif, mielografi biasanya dibuat terlebih dahulu. Hal ini penting oleh karena belum pasti bahwa ischialgia itu disebabkan oleh spondilolistetis. Terapi fisik:
a)      Pelvic-hip muscle stability exc
b)      Lumbar-abdominal strengthening exc.
c)      Proper body mechanic
2)      Ischialgia pada Tumor Intraspinal
Tumor intraspinal yang sering dijumpai ialah hemangioma dan neurofibroma yang sering ditemukan diantara T12 dan L4, sedangkan yang kedua paling sering ditemukan di kauda ekwina.
Hemangioma tidak menimbulkan gejala, tetapi neurofibroma dini atau laun pasti menimbulkan gejala kompresi radiks dorsalis/ventralis.
Ø  Diagnosa
Jika penekanan terjadi pada tingkat L3-L4 nyeri radikular akan dirasakan dipinggang bagian tengah yang menjalar kebagian samping daerah gluteal dan meluas sampai ke pertengahan tibia melalui sisi lateral dari lutut.
Neurofibroma dikauda ekwina dapat bertumbuh besar, tetapi tidak selalu membangkitkan gejala, karena ruang teka masih cukup luas untuk memberikan tempat kepada neurofibroma tanpa peregangan atau penekanan. Lain halnya neurofibroma tumbuh sepanjang radiks dorsalis sampai keluar dari tulang belakang melalui foramen intervetebralis, disitu saraf spinal akan terjepit dan oleh karena itu menimbulkan nyeri radikular. Bila S3 yang terkena jeratan, maka nyeri dirasakan pada bagian medial dari bokong didekat daerah perinium.
Ø  Perawatan
Ischialgia akibat tumor intraspinal sering tidak dapat didiagnosa. Nyeri radikular karena neurofibroma pada radiks dorsalis S3 atau S4 hampir selamanya tidak dikenal. Apabila nyeri radikular yang timbul sangat mengganggu, maka pada umumnya penderita akan dirujukkan ke dokter ahli bedah saraf.
3)      Frakture spinal lumbosacral
The American Academy of Orthopedic Surgeons situs diskon frakt berdasarkan pola cedera dan dalam format yang lebih sederhana:
·         Pola fleksi berisi fraktur kompresi, dan patah tulang aksial meledak. 
·         Pola ekstensi, yang berisi fleksi / gangguan (sering disebut fraktur kesempatan).
·         Pola rotasi berisi proses melintang dan fraktur-dislokasi. 
Sedangkan contoh yang tercantum di atas semua menyiratkan trauma untuk patah tulang belakang, osteoporosis dan kondisi seperti osteogenesis imperfecta umumnya terlibat dalam patah tulang belakang juga.
http://www.physio-pedia.com/images/7/7d/Lcompressionfx.jpghttp://www.physio-pedia.com/images/9/9d/Lumbarburstfx.jpg
Ø  Penyebab:
Menurut Brunner and Suddart (2002) penyebab fraktur adalah sebagai berikut:
a)      Trauma langsung merupakan utama yang sering menyebabkan fraktur. Fraktur tersebut terjadi pada saat benturan dengan benda keras.
b)      Putaran  dengan  kekuatan  yang  berlebihan  (hiperfleksi)  pada  tulang  akan  dapat mengakibatkan dislokasi atau fraktur.
c)      Kompresi atau tekanan pada tulang belakang akibat jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya.
d)      Gangguan  spinal  bawaan  atau  cacat  sejak  kecil  atau  kondisi  patologis  yang menimbulkan penyakit tulang atau melemahnya tulang.
e)      Postur  Tubuh  (obesitas  atau  kegemukan)  dan  “Body  Mekanik”  yang  salah  seperti mengangkat benda berat.
Ø  Diagnosa :
                                                 a)       Pada daerah fraktur biasanya didapatkan rasa sakit bila digerakkan dan adanya spasme otot paravertebra. Bila kepala ditekan ke bawah terasa nyeri.
                                                 b)      Setelah  fraktur,  bagian-bagian  tak  dapat  digunakan  dan  cenderung  bergerak  secara alamiah  (gerakan  luar  biasa).  Pergeseran  fragmen  pada  fraktur  lengan  atau  tungkai menyebabkan  deformitas  (terlihat  maupun  teraba)  ekstimitas  yang  bisa  diketahui adengan  membandingkan  dengan  ekstrimitas  normal.  Ekstrimitas  tak  dapat  berfungsi denga  baik  karena  fungsi  normal  otot  tergantung  pada  integritas  tulag  tempat melengketnya otot.
                                                 c)       Pada  fraktur  panjang  terjadi  pemendekan  tulang  karena  kontraksi  otot  yang  melekat diatas dan bawah tempat fraktur.
                                                 d)      Saat diperiksa dengan tangan teraba derik tulang yang disebut krepitus akibat gesekan antara  fragmen  satu  dengan  lainnya  (uji  kreptus  dapat  berakibat  kerusakan  jaringan lunak yang lebih berat)
                                                 e)       Pembengkakan  dan  perubahan warna lokal  pada  kulit  karena trauma  dan  perdarahan  yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru terjadi setelahb eberapa jam atau hari.      Tidak  semua  tanda  dan  gejala  diatas  terdapat  pada  setiap  fraktur.  Diagnosis  fraktur tergantung pada gejala, tanda fisik, dan pemeriksaaan sinar X.

Ø  Perawatan :
a)      Mc. Kenzie extension exc
ü  Penguatan dan peregangan otot ekstensor dan fleksor sendi lumbosacralis.
ü  Menekankan peran aktif pasien.
ü  Dapat mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot sehingga stuktur jaringan spesifik mengalami pemendekan.
ü  Teori “bend finger syndrome” adanya kekuatan yang cukup untuk menimbulkan stress/perubahan posisi mobile segment spasme dan hambatan gerak, dapat diatasi apabila stress/perubahan posisi mobile segment dapat dihilangkan.

Gerakan Latihan :
Latihan 1
Posisi pasien terlengkup, kepala menghadap salah satu sisi, pasien diminta untuk tarik nafas dan rileks selama 4-5 menit.
http://1.bp.blogspot.com/-Bc4zQb8o4ns/UdpdK7qvr6I/AAAAAAAAAaM/OcxuesoLRgg/s1600/Mc+Kenzie+Exercise+1.jpg
Latihan 2
Posisi telengkup, lipat siku, badan tertumpu pada siku, pandangan lurus ke depan, lalu pertahankan posisi selama 2-5 menit.
http://1.bp.blogspot.com/-S7JMkEm5s9M/UdpeKGKT-jI/AAAAAAAAAaY/4v6tjusbQzI/s1600/Mc+Kenzie+Exercise+2.jpg
Latihan 3
Posisi terlengkup, posisi tangan seperti push up, lalu gerakan tekan matras pinggang dan badan terangkat ke atas. Usahakan pelvis dan kedua lutut tetap menempel pada lantai, pertahankan selama 5 detik dengan 10 x repetisi.
http://3.bp.blogspot.com/-Sbk1ktWgM3g/UdphBwCfeeI/AAAAAAAAAbA/7oJiL0fYNo4/s1600/Mc+Kenzie+Exercise+3.jpg
Latihan 4
Posisi tengkurap, lipat kedua  siku, badan bertumpu pada kedua siku tersebut, pandangan lurus ke depan dengan kedua tungkai lurus, angkat kepala ±450, pasien diminta menggerakkan satu tungkai, kemudian secara bergantian.
http://2.bp.blogspot.com/-Bf_3rjjbQfI/UdpinJAsHFI/AAAAAAAAAbQ/cXbzPd-_R-k/s1600/Mc+Kenzie+Exercise+4.JPG
Latihan 5
Posisi berdiri tegak, kaki agak terbuka, kedua tangan pada pinggang, jari terbuka ke belakang, lalu bungkukkan badan ke belakang sesuai kemampuan pasien.Pertahankan posisi selama 5 detik.
http://3.bp.blogspot.com/-KYEh-9-CSwM/Udpj6NRvwZI/AAAAAAAAAbg/IDrv4mzrNwA/s1600/Mc+Kenzie+Exercise+5.jpg
b)      Nucleus pulposus mobilization
c)      Lumbar corset untuk actualitas tinggi
d)      Proper body mechanic


Related Posts

day 37
4/ 5
Oleh