Tugas Manajement Pelayanan
Fisioterapi
Jenis-jenis Kepemimpinan perilaku individu, kelompok,
dan organisasi beserta contoh
·
Pemimpin dalan
kelompok
Kelompok
merupakan suatu sistem. Sebagai sistem dalam kelompok ada beberapa komponen
yang tersusun dalam suatu struktur yang teratur. Struktur kelompok mengacu
kepada bagaimana susunan kelompok tersebut, yang meliputi : jenis kelompok,
tujuan kelompok, peranan anggota kelompok, pemimpin kelompok, aturan-aturan
dasar kelompok, pokok-pokok pembicaraan yang akan didiskusikan dalam kelompok
(Romlah, 1989 dalam Wibowo, 2005 : 105). Sehingga pemimpin kelompok merupakan
komponen yang penting dalam suatu kelompok. Pemimpin dan kelompok mempunyai
hubungan yang sangat erat. Peran seorang pemimpin penting bagi keseluruhan
fungsi kelompok. Sebuah kelompok merupakan cerminan pemimpinnya. Hanya akan ada
hasil yang bagus sesuai pemimpinnya. Hanya akan ada hasil yang bagus sesuai
pemimpinnya, hasil yang bagus sesuai diri pemimpin itu sendiri.
Pemimpin
kelompok memiliki pengaruh yang kuat dalam proses kelompok, tidak terkecuali
dalam konseling atau terapi kelompok. Setiap konseling atau terapi merupakan
suatu proses yang kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain
faktor konselor atau terapis, metode yang digunakan dan karakteristik konseli
yang dihadapinya (Prawistari, 1991 dalam Wibowo, 2005 : 105). Oleh karena itu
peranan, fungsi, kepribadian dan ketrampilan pemimpin adalah sentral dalam
proses teraupetik (penyembuhan), maka semua model teoritis mencurahkan banyak
perhatiannya pada pemimpin (Corey, 1981 dalam Wibowo, 2005 : 106).
Konselor
sebagai pemimpin kelompok merupakan salah satu komponen penting dalam konseling
kelompok. Kepemimpinan kelompok dalam pelaksanaan konseling kelompok sangat
penting maknanya. Pemimpin kelompok mempunyai pengaruh yang kuat dalam proses
konseling kelompok, bukan saja harus mengarahkan perilaku anggota kelompok
sesuai dengan kebutuhan, melainkan harus tanggap terhadap segala perubahan yang
terjadi dalam kelompoknya sebagai akibat dari perkembangan kegiatan kelompok
itu. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan tugas, peranan dan fungsinya
sebagai pemimpin kelompok, kepribadian dan ketrampilan konselor adalah
sentral dalam proses terapeutik, maka semua model teoritis mencurahkan banyak
perhatian pada pemimpin kelompok.
A.
TUGAS-TUGAS PEMIMPIN KELOMPOK
Konselor
sebagai pemimpin kelompok mempunyai tugas yang tidak ringan. Menurut yalom
(1985 dalam Wibowo, 2005: 107) tugas-tugas pemimpin kelompok adalah :
1. Membuat
dan mempertahankan kelompok
2. Membentuk
budaya
3. Membentuk
norma-norma
B.
GAYA KEPEMIMPINAN KELOMPOK
Gaya yang
ditunjukkan seorang pemimpin kelompok mempunyai dampak yang langsung terhadap
perilaku anggota kelompok. Pemimpin kelompok yang selalu menyatakan kepada
anggota kelompokknya mengenai apa yang harus dikerjakan, akan dapat segera
menyelesaikan tugasnya jika didukung oleh kemampuan fleksibilitas dan inovasi anggotanya.
Pemimpin kelompok paling efektif adalah pemimpin kelompok yang serba bisa.
Mengubah pola kepemimpinannya sesuai dengan maksud kelompok dan keanggotaannya.
1.
Kepemimpinan interpersonal versus kepemimpinan intrapersonal
2.
Kepemimpinan yang terpusat ke pemimpin versus kepemimpinan yang terpusat ke
kelompok.
3. Gaya
kepemimpinan
Memilih
sebuah gaya kepemimpinan tergantung kepada banyak faktor, seperti kepribadian
pemimpin dan tujuan kelompok tersebut. Lewin (dalam Wibowo, 2005 : 148)
memperkenalkan tiga gaya dasar kepemimpinan, yaitu :
a. Gaya
kepemimpinan otoriter
b. Gaya
kepemimpinan demokratis
c. Gaya
kepemimpinan laissez-faire
C.
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DALAM KONSELING KELOMPOK
1.
Fungsi Pemimpin Kelompok
Pemimpin
kelompok yang efektif harus mampu untuk berfungsi dalam berbagai macam cara
pada waktu yang berbeda, dan dapat memilih serta menggunakan berbagai macam
ketrampilan yang tepat untuk tiap fase proses kelompok.
Bates et. al
(1982, dalam Supriatna, 2004) menunjukkan empat fungsi utama yang perlu
diperhatikan oleh pemimpin kelompok selama proses kelompok, yaitu :
1. Sebagai
seorang direktur yang mengatur arus interaksi kelompok. Pemimpin harus membantu
anggota menyadari perilaku-perilaku mana yang mendorong dan menghambat
komunikasi. Pemimpin harus bertindak dengan cara proaktif dan reaktif untuk
mencegah munculnya perilaku tertentu yang menghambat dan mendorong munculnya
perilaku lain yang mendukung proses kelompok.
2. Sebagai
seorang model
3. Sebagai
katalis interaksional
4. Sebagai
fasilitator
5. Mampu
mengendalikan konflik
2.
Karakteristik Pemimpin Kelompok Efektif
Pemimpin
kelompok dalam menjalankan profesinya, selain dilihat sebagai profesional dia
juga dilihat sebagai pribadi.
1. Pemimpin
kelompok sebagai pribadi
Corey (1981
dalam Wibowo 2005 : 118) mengemukakan beberapa ciri pribadi yang sangat
berhubungan dengan kepemimpinan kelompok yang efektif :
- Kehadiran, dimana pemimpin
harus hadir secara fisik dan emosional
- Kekuatan pribadi, yang meliputi
kepercayaan diri dan kesadaran akan pengaruh seseorang pada orang lain
- Keberanian, konselor harus
menunjukkan keberanian dalam interaksi mereka dengan anggota kelompok dan
bahwa mereka tidak boleh bersembunyi dibelakang peranan khusus mereka
sebagai konselor
- Kemampuan untuk mengkonfrontasi
diri sendiri
- Kesadaran diri, merupakan hal
yang berbarengan dengan kemauan untuk menghadapi diri sendiri.
- Kesungguhan/ketulusan
- Keaslian, keefektifan menuntut
pemimpin menjadi seorang pribadi yang asli, yang nyata atau riil, kongruen
dan jujur.
- Mengerti Identitas
- Keyakinan/kepercayaan dalam
proses kelompok
- Kegairahan, pemimpin perlu
menunjukkan bahwa mereka menyenangi pekerjaan mereka dan senang bersatu
dengan kelompok-kelompok mereka.
- Daya cipta dan kreativitas,
kesanggupan secara spontan menjadi kreatif dan memberikan kelompok ide-ide
segar
- Daya tahan (stamina), sejak
kelompok mulai berjalan pelan-pelan secara fisik dan psikologis, pemimpin
perlu menemukan cara-cara agar tetap hidup seluruh bagian dari kelompok.
- Pemimpin kelompok sebagai
seorang yang profesional
Keberhasilan
kepemimpinan menghendaki ketrampilan-ketrampilan kepemimpinan kelompok yang
spesifik dan penampilan yang sesuai pada fungsi-fungsi tertentu.
Ketrampilan-ketrampilan kepemimpinan tersebut perlu dipelajari dan
dipraktekkan, walaupun mereka tidak dapat dipisahkan dari kepribadian pemimpin
(Corey, 1981 dalam Wibowo, 2005 : 111). Semua aspek kognitif dan afektif dari
pemimpin akan nampak dalam ketrampilan yang diperlihatkannya dalam praktek.
Lewat ketrampilannya tersebut akan terlihat keefektifannya sebagai pemimpin,
gaya-gaya kepemimpinannya, dan peranannya sebagai pemimpin kelompok. Beberapa
ketrampilan dasar yang perlu dikembangkan seorang pemimpin kelompok dalam
kelompok konseling antara lain (jacobs, Harvill & Masson, 1994 dalam
Wibowo, 2005 : 123) :
1. Aktif
mendengar, memerlukan pendengaran terhadap isi, suara dab bahasa tubuh dari
orang yang berbicara. Pemimpin yang terampil akan mendengar semua anggota
kelompok pada saat yang sama dan bukan hanya kepada orang yang sedang berbicara.
2. Refleksi,
yaitu mengulang kembali hal ini menunjukkan bahwa anda mengerti isi dan /atau
perasaan dibelakangnya.
3.
Menguraikan/menjelaskan pernyataan akan membantu anggota kelompok menjadi lebih
sadar tentang apa yang sedang ia coba kemukakan. Hal ini penting untuk menjamin
kembali komunikasi yang jelas dalam kelompok. Ada beberapa teknik
menguraikan yang mungkin bisa digunakan: penjelasan pernyataan, menyatakan
kembali dan menyuruh orang lain untuk menjelaskan atau menguraikannya.
4. Meringkas,
ketrampilan ini merupakan keharusan bagi pemimpin kelompok. Tanpa suatu
ringkasan, anggota mungkin hanya akan menangkap sedikit dari pembicaraan yang
telah dilakukan
5.
Penjelasan singkat dan pemberian informasi, pemimpin yang baik harus memiliki
hal-hal yang baik untuk disampaikan. Keberhasilan penjelasan singkat akan
memungkinkan secara singkat memberikan ide-ide baru dan menarik
6. Mendorong
dan mendukung, kemampuan ini penting untuk membantu anggota kelompok
berkaitan dengan kecemasan yang dialami ketika menghadapi situasi baru.
7. Mengatur
suara, dimaksudkan untuk menunjukkan suasana hati pemimpin atas kelompok
8.
Memperagakan dan mengungkapkan diri, Corey & corey (1987 dalam Wibowo, 2005
: 129) menyatakan bahwa salah satu cara terbaik untuk membina perilaku-perilaku
yang diinginkan adalah dengan pemberian model perilaku-perilaku itu dalam
kelompok. Gaya pemimpin tentang komunikasi yang efektif, kemampuan untuk
mendengar dan mendorong kepada orang lain akan menjadikan model bagi anggota
kelompok dengan berusaha menyamai atau melebihi.
9.
Penggunaan mata, hal ini sangat penting saat memimpin kelompok. Pemimpin perlu
sadar tentang bagaimana matanya dapat mengumpulkan/meliput informasi yang
berharga, mendorong anggota-anggota untuk berbicara dan mungkin menghalangi
anggota untuk berbicara.
3.
Penggunaan Teori
Dalam kerja
kelompok teori digunakan oleh pemimpin sebagai prinsip untuk mengarahkan
kelompok. Pada dasarnya suatu teori adalah suatu cara mengorganisasikan apa
yang diketahui tentang beberapa fenomena dalam rangka memperoleh seperangkat
proposisi-proposisi yang saling berkaitan dan masuk akal tentang apa yang tidak
diketahui. Lewin (1951) dan beberapa ahli lain (Gladding, 1990), menyatakan
bahwa teori sangat esensial bagi praktisi yang kompeten. Meskipun demikian,
peranan teori dalam kerja kelompok akan tergantung pada tipe kelompok,
disamping keterhandalan yang telah teruji dari suatu teori yang digunakan oleh
pemimpin kelompok. Manfaat teori dalam praktek kelompok antara lain: memberikan
kerangka kerja konseptual, sebagai pedoman untuk merumuskan perilaku yang
diharapkan, teori merupakan landasan bagi penelitian, dengan menggunakan
teori sebagai landasan kerja, para praktisi lebih mungkin mencapai kemajuan,
teori dapat membantu para praktisi merumuskan pendekatan terhadap kelompok dan
pengetahuan tentang suatu teori pada umumnya membantu pemimpin kelompok untuk
merumuskan suatu pendekatan khusus untuk masing-masing anggota kelompok.
4.
Penggunaan Asisten atau Pembantu (Co-Leader)
Beberapa
pemimpin konseling kelompok lebih senang kerja sendirian, dan beberapa pemimpin
kelompok yang lain lebih senang menggunakan pembantu (ko-pemimpin) khusunya
ketika mereka menangani kelompok-kelompok besar yang memiliki anggota lebih
dari 12 orang, Ko-pemimpin adalah seorang profesional yang telah dilatih.
Ketepatan penggunaan ko-pemimpin tergantung pada banyak faktor, termasuk
didalamnya pertimbangan-pertimbangan ekonomi, ukuran kelompok dan kompabilitas
(kesesuaian) pemimpin. Bagaimanapun penggunaan ko-pemimpin mengimplikasikan
adanya kemanfaatan dan problem.
Keuntungan
yang diperoleh dengan penggunaan ko-pemimpin kelompok adalah:
- Mudah menangani kelompok dalam
situasi sulit
- Memberikan lebih banyak model
- Umpan balik
- Berbagi pengetahuan khusus
- Pertimbangan praktis
Sedangkan
keterbatasan penggunaan ko-pemimpin dalam konseling kelompok adalah:
- Kurang adanya upaya yang
terkoordinasi
- Terlalu banyak perhatian
diberikan pada pemimpin
- Kompetisi
- Kolusi
Sumber:
Ibnu M &
Noviyanti K D. 2011. Pendekatan Konseling Kelompok. Diktat Kuliah Prodi BK.
FIP. IKIP PGRI Madiun
day 34
4/
5
Oleh
mzulkarnainr.blogspot.com