Hari ini
adalah hari ke 19 content writing
yang sudah kulalui. Mohon maaf kalau saya upload hari ini karena tadi malam
saya ketiduran dan ini untungnya sudah selesai dan tidak hilang. Hehe
Hari ini
saya ingin bercerita tentang pengalaman ujian saya selama minggu kemarin. Dan
mohon maaf kepada pak Heri saya terpaksa tidak mengikuti kelas karena kesibukan
saya, dan memang pada umumnya anak kesehatan kalau ujian ya memang begitu,
sedikit berbeda dengan fakultas lain yang kalau ujian bisa melakukan kegiatan
lain selain belajar, namun tidak dengan kami.
Dimulai
dari hari senin, tanggal 30 oktober saya hanya ada 1 mata kuliah saja yakni
fisioterapi geriatri. Apa itu fisioterapi geriatri ? fisioterapi geriatri
adalah salah satu mata kuliah saya yang membahas tentang bagaimana melakukan
penanganan fisioterapi kepada kalangan lanjut usia (lansia). Materi kemaren ada
7 subbab yang dibahas, diantaranya adalah : immobilisasi dan tirah baring pada
lansia, pemeriksaan pada lansia, incontinentia urine, latihan keseimbangan pada
lansia, parkinson, latihan fisik pada lansia, dan teori penuaan.
Dimulai
dari immobilisasi dan tirah baring pada lansia, kondisi akibat immobilisasi
banyak sekali diantaranya adalah : dari segi neurologi akibatnya adalah
depresi, dari segi respirasi ada atelektasis dan pneumonia, kadiovaskuler ada
DVT dan hipotensi postural, dari muskuloskeletal ada kontraktur, weakness, osteopororsis, dari
gastrointestinal ada inkontinensia urine dan konstipasi, dari urologi ada ISK,
batu saluran kemih, dan yang terakhir adalah decubitus. Itu semua hanya
sebagian akibat dari immobilisasi pada kalangan lansia.
Selanjutnya
komplikasi atau penyakit yang timbul setelah immobilisasi pada lanisa
diantaranya : Ulcus decubitus, Pemendekan otot dan kontraktur pada persendian,
penurunan pada baroreseptor, ortostatik hipotensi, atelektasis dan pneumonia,
penurunan kepadatan tulang, hipercalcemia, dan osteoporosis, konstipasi,
varises dan yang terakhir emboli paru.
Selanjutnya
pemeriksaan pada lanisa. Pemeriksaan lansia ini terbilang unik, karena lansia
sudah mengalami masa penuaan dan boleh dikatakn banyak penurunan fungsi tubuh
sehingga pemeriksaan ini harus cermat, teliti dan hati-hati, tidak bisa
ceroboh. Sebenarnya dalam prinsip asesment pada lansia ada 6 pemeriksaan yang
harus dilakukan : Posture, fleksibilitas, kekuatan otot, fungsi visual, pendengaran, dan
keseimbangan.
Saya mau
menjelaskan memeriksaan kekuatan otot dulu. Pemeriksaan kekuatan otot dapat
dilakukan dengan menggunakan pengujian otot secara manual. Nama tesnya adalah
MMT (manual muscle testing ). Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui
kemampuan mengontraksikan kelompok otot secara volunter. Dalam pengukuran MMT
ada 5 skala yang dapat dijadikan indikatornya yakni :
•
Normal (5): mampu
bergerak dengan luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi dan melawan tahan
maksimal.
•
Good (4): mampu
bergerak dengan luas gerak sendi penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan
sedang (moderat).
•
Fair (3): mampu
bergerak dengan luas gerak sendi penuh dan melawan gravitasi tanpa tahanan.
•
Poor (2): mampu bergerak dengan luas
gerak sendi penuh tanpa melawan gravitasi.
•
Trace (1): tidak ada gerakan sendi,
tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi.
•
Zero (0): kontraksi otot tidak
terdeteksi dengan palpasi.
Prosedur
pelaksanaan MMT:
·
Lansia diposisikan sedemikan rupa sehingga otot
mudah berkontraksi sesuai dengan kekuatannya.
·
Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari
pakaian.
·
Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus
dilakukan.
·
Lansia mengkontraksikan ototnya dan stabilisasi
diberikan pada segmen proksimal.
·
Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi
diobservasi, baik palpasi pada tendon atau perut otot.
·
Memberikan tahanan pada otot yang bergerak
dengan luas gerak sendi penuh.
·
Melakukan pencatatan hasil MMT
Setelah
melakukan tes MMT tadi selanjutnya kita bisa melakukan latihan keseimbangan.
Bagi teman-teman content writing yang
memiliki kakek atau nenek bisa dijadikan pembelajaran agar kakek atau nenek
teman-teman masih mampu untuk melakukan aktivitas kembali. Namun sebelum itu
saya ingin menjelaskan sedikit dari keseimbangan pada lansia.
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan
kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. Definisi
menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat
gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu, menurut
Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam
posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statis atau dinamis, serta menggunakan
aktivitas otot yang minimal
Dalam
fisiologi keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dan kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak dapat dipisahkan dari faktor
lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam pembentukan keseimbangan.
Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah menyanggah tubuh
melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat massa
tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh ketika
bagian tubuh lain bergerak.
Latihan
keseimbangan
Untuk Beginer :
• Berdiri
disamping kursi yang tinggi yang memungkinkan tangan kita untuk memegangnya
• Gengamlah
pegangan kursi tersebut
• Angkat
satu kaki dan pertahankan kesimbangannya ketika berdiri
• Tahan
sampai hitungan kesepuluh
• Ulangi
pada kaki yang lain
• Lakukan
pada setiap kaki 5 kali
Untuk intermediate :
• Berdiri
disamping kursi yang tingi yang memungkinkan tangan kita untuk memegangnya.
• Tanpa
memegang genggaman kursi tersebut angkatlah satu kaki anda
• Tahan
sampai hitungan kesepuluh
• Ulangi
pada kaki yang lain
• Lakukan
pada setiap kaki 5 kali
Untuk Advance :
• Berdiri
disamping kursi yang tinggi hanya untuk berjaga-jaga saja
• Tanpa
menggenggam kursi angkatlah kaki anda
• Kemudian
pejamkan kedua mata anda
• Tahan
sampai hitungan kesepuluh
• Ulangi
pada kaki yang lain
• Lakukan
pada setiap kaki 5 kali
day 19
4/
5
Oleh
mzulkarnainr.blogspot.com