Minggu, 05 November 2017

day 19

Hari ini adalah hari ke 19 content writing yang sudah kulalui. Mohon maaf kalau saya upload hari ini karena tadi malam saya ketiduran dan ini untungnya sudah selesai dan tidak hilang. Hehe

Hari ini saya ingin bercerita tentang pengalaman ujian saya selama minggu kemarin. Dan mohon maaf kepada pak Heri saya terpaksa tidak mengikuti kelas karena kesibukan saya, dan memang pada umumnya anak kesehatan kalau ujian ya memang begitu, sedikit berbeda dengan fakultas lain yang kalau ujian bisa melakukan kegiatan lain selain belajar, namun tidak dengan kami.

Dimulai dari hari senin, tanggal 30 oktober saya hanya ada 1 mata kuliah saja yakni fisioterapi geriatri. Apa itu fisioterapi geriatri ? fisioterapi geriatri adalah salah satu mata kuliah saya yang membahas tentang bagaimana melakukan penanganan fisioterapi kepada kalangan lanjut usia (lansia). Materi kemaren ada 7 subbab yang dibahas, diantaranya adalah : immobilisasi dan tirah baring pada lansia, pemeriksaan pada lansia, incontinentia urine, latihan keseimbangan pada lansia, parkinson, latihan fisik pada lansia, dan teori penuaan.

Dimulai dari immobilisasi dan tirah baring pada lansia, kondisi akibat immobilisasi banyak sekali diantaranya adalah : dari segi neurologi akibatnya adalah depresi, dari segi respirasi ada atelektasis dan pneumonia, kadiovaskuler ada DVT dan hipotensi postural, dari muskuloskeletal ada kontraktur, weakness, osteopororsis, dari gastrointestinal ada inkontinensia urine dan konstipasi, dari urologi ada ISK, batu saluran kemih, dan yang terakhir adalah decubitus. Itu semua hanya sebagian akibat dari immobilisasi pada kalangan lansia.

Selanjutnya komplikasi atau penyakit yang timbul setelah immobilisasi pada lanisa diantaranya : Ulcus decubitus, Pemendekan otot dan kontraktur pada persendian, penurunan pada baroreseptor, ortostatik hipotensi, atelektasis dan pneumonia, penurunan kepadatan tulang, hipercalcemia, dan osteoporosis, konstipasi, varises dan yang terakhir emboli paru.

Selanjutnya pemeriksaan pada lanisa. Pemeriksaan lansia ini terbilang unik, karena lansia sudah mengalami masa penuaan dan boleh dikatakn banyak penurunan fungsi tubuh sehingga pemeriksaan ini harus cermat, teliti dan hati-hati, tidak bisa ceroboh. Sebenarnya dalam prinsip asesment pada lansia ada 6 pemeriksaan yang harus dilakukan : Posture, fleksibilitas, kekuatan otot, fungsi visual, pendengaran, dan keseimbangan.

Saya mau menjelaskan memeriksaan kekuatan otot dulu. Pemeriksaan kekuatan otot dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian otot secara manual. Nama tesnya adalah MMT (manual muscle testing ). Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan mengontraksikan kelompok otot secara volunter. Dalam pengukuran MMT ada 5 skala yang dapat dijadikan indikatornya yakni :
         Normal (5): mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi dan melawan tahan maksimal.
         Good (4): mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan sedang (moderat).
         Fair (3): mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh dan melawan gravitasi tanpa tahanan.
         Poor (2): mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh tanpa melawan gravitasi.
         Trace (1): tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi.
         Zero (0): kontraksi otot tidak terdeteksi dengan palpasi.

Prosedur pelaksanaan MMT:
·         Lansia diposisikan sedemikan rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai dengan kekuatannya.
·         Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari pakaian.
·         Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan.
·         Lansia mengkontraksikan ototnya dan stabilisasi diberikan pada segmen proksimal.
·         Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi diobservasi, baik palpasi pada tendon atau perut otot.
·         Memberikan tahanan pada otot yang bergerak dengan luas gerak sendi penuh.
·         Melakukan pencatatan hasil MMT

Setelah melakukan tes MMT tadi selanjutnya kita bisa melakukan latihan keseimbangan. Bagi teman-teman content writing yang memiliki kakek atau nenek bisa dijadikan pembelajaran agar kakek atau nenek teman-teman masih mampu untuk melakukan aktivitas kembali. Namun sebelum itu saya ingin menjelaskan sedikit dari keseimbangan pada lansia.

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. Definisi menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak.  Selain itu, menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statis atau dinamis, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal
Dalam fisiologi keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam pembentukan keseimbangan. Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah  menyanggah tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak.

Latihan keseimbangan
Untuk Beginer : 
       Berdiri disamping kursi yang tinggi yang memungkinkan tangan kita untuk memegangnya
       Gengamlah pegangan kursi tersebut
       Angkat satu kaki dan pertahankan kesimbangannya ketika berdiri
       Tahan sampai hitungan kesepuluh
       Ulangi pada kaki yang lain
       Lakukan pada setiap kaki 5 kali

Untuk intermediate :
       Berdiri disamping kursi yang tingi yang memungkinkan tangan kita untuk memegangnya.
       Tanpa memegang genggaman kursi tersebut angkatlah satu kaki anda
       Tahan sampai hitungan kesepuluh
       Ulangi pada kaki yang lain
       Lakukan pada setiap kaki 5 kali

Untuk Advance : 
       Berdiri disamping kursi yang tinggi hanya untuk berjaga-jaga saja
       Tanpa menggenggam kursi angkatlah kaki anda
       Kemudian pejamkan kedua mata anda
       Tahan sampai hitungan kesepuluh
       Ulangi pada kaki yang lain
       Lakukan pada setiap kaki 5 kali
           



Related Posts

day 19
4/ 5
Oleh